Pages

Minggu, 25 Maret 2012

Resume 4 : "Struktur Pasar"

Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna meliputi : pasar monopoli, pasar oligopoli, pasar duopoli, pasar monopolistik dan pasar monopsoni.
Saya akan sedikit meresume hasil diskusi presentasi dari kelompok empat yang berjudul “Struktur Pasar”. Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.
Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:
·           Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
·           Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
·           Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
·           Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
·           Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.

Didalam pasar monopolistik para penjual mengimbangi keuntungan dan kerugian dari hasil barang yang dijual adalah dengan cara memberikan trik-trik dalam penjualan seperti menurunkan harga, memberikan pelayanan yang baik, serta melakukan inovasi-inovasi yang lebih menarik agar para pembeli dapat lebih tertarik untuk membeli barang yang ditawarkan.

Resume 3 : "Perilaku Produsen"

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan dan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi melalui perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya.
Produksi adalah segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna barang atau untuk menghasilkan barang. Sedangkan Produsen adalah orang/pihak-pihak yang melakukan kegiatan produksi untuk mencapai tujuan produksi. Produksi dan produsen mempunyai tujuan yang sama yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mencari keuntungan atau laba. Sehingga dapat dikatakan hubungan antaran produksi dengan produsen sangatlah erat yaitu, produksi sebagai kegiatan sedangkan produsen adalah orang/pihak yang melakukan kegiatan tersebut. Fungsi produksi adalah interaksi antara input yang terdiri dari tenaga kerja, kekayaan alam, modal dan teknologi, dengan output, yaitu jumlah barang yang dihasilkan. Optimalisasi produksi adalah suatu cara meningkatkan nilai dari suatu produksi dengan pengaruh variabel. Cara mengoptimalkan produksi bisa dengan meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dan lain-lain.
Produsen meminimalkan hasil poduksi dengan cara memakai produk yang baik. Selain itu produsen juga harus menjaga kualitas barang dengan cara berbuat jujur agar barang yang dijual banyak dinikmati oleh konsumen. Sekarang ini sering kita jumpai produsen yang tidak jujur dalam menjual produknya. Untuk mendapatkan laba yang besar, ada beberapa oknum produsen yang berbuat tidak baik. Dalam menghadapai oknum-oknum produsen yang tidak bertanggung jawab, kita sebagai konsumen harus lebih cermat dan teliti dalam membeli barang yang berkualitas baik.

Rabu, 14 Maret 2012

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap dapat memuaskan kebutuhan mereka.
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen :
Ø  Faktor eksternal, meliputi : pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, strategi marketing, dan kelompok referensi.
Ø  Faktor internal, meliputi : motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar.
Resume yang dapat saya ambil dari hasil diskusi kelompok 2 yaitu, Indonesia termasuk pasar terbuka. Dengan pasar terbuka sebaiknya kita harus berani menjual barang lokal ke luar negeri. Kita harus berani bersaing dengan produk import. Karena kalau dilihat barang-barang lokal buatan Indonesia banyak yang menarik. Saat ini produk kita masih kalah saing dari produk import. Hal ini dapat terjadi karena salah satunya disebabkan oleh teknologi di negara kita yang masih rendah. Coba kita lihat di negara China, disana teknologi sudah canggih, tenaga kerja banyak dan upah pegawai hanya sedikit sehingga produk dari China harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan produk lokal buatan Indonesia. Faktor budaya juga mempengaruhi, budaya luar sudah masuk di negara kita sehingga banyak anak-anak muda zaman sekarang lebih memilih produk import dibandingkan produk lokal, selain harganya yang lebih murah, produk import juga biasanya modelnya lebih bagus karena dibuat oleh teknologi yang canggih. Kita sebagai warga negara Indonesia harus dapat membudayakan hasil produk lokal, kita harus kreatif menciptakan produk baru yang lebih menarik agar produk lokal dapat bersaing dengan produk import. Faktor keluarga juga sangat berperan penting dalam masalah ini, orang tua sebaiknya mengenalkan barang-barang lokal kepada anaknya sejak kecil agar anak tersebut dapat mencintai produk dalam negeri.

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

Dari presentasi hari ini mengenai “Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran” saya akan membuat resume dari hasil diskusi presentasi. Namun sebelum saya meresume hasil diskusi, saya akan menjelaskan sedikit materi yang tadi dibahas dari kelompok 1. Berikut penjelasan dari materi presentasi mengenai penentuan harga permintaan dan penawaran :
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan :
  •  Harga barang itu sendiri
  •  Harga barang subtitusi
  • Harga barang komplementer
  • Jumlah pendapatan
  • Selera konsumen
  • Intensitas kebutuhan konsumen
  • Perkiraan harga di masa depan
  •  Jumlah penduduk
Penawaran adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran :
  • Harga barang itu sendiri
  • Harga barang pengganti
  • Biaya produksi
  • Kemajuan teknologi
  • Pajak
  • Perkiraan harga di masa depan
Dari hasil diskusi mengenai penentuan harga permintaan dan penawaran, saya akan meresume hasil dari presentasi tadi. Apabila jumlah permintaan dan penawaran tidak mengalami keseimbangan di pasaran, produsen menanggulanginya dengan cara mengurangi jumlah ketersediaan atau penawaran. Produsen akan selalu mengikuti selera konsumen atau selera pasar. Harga keseimbangan terbentuk secara alami antara produsen dan konsumen berdasarkan tarik-menarik harga. Dalam nilai penjualan apabila terdapat produk baru, maka harga produk yang lama diturunkan, ini berdasarkan break even point. Hal tersebut dilakukan agar produk lama dan baru sama-sama habis terjual di pasaran sehingga produsen tidak mengalami kerugian, dan konsumen juga dapat memenuhi keinginannya. Bahan baku yang akan diproduksi harus diperhitungkan terlebih dahulu tergantung pada permintaan pasaran, terutama untuk barang yang mudah rusak. Demikian hasil resume yang dapat saya jelaskan dari presentasi yang dibahas oleh kelompok 1.

Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Tertutup Sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi

TUGAS
TEORI ORGANIASI UMUM 2


Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian Tertutup Sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi


 


Disusun Oleh :
Eka Fitri Rahayu (12110271)
Komang Anom Budi Utama (13110912)
Syifa Rizky Amanda (16110803)



UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian Tertutup Sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan pengetahuan bagi kita semua. 



                                   Depok, Maret 2012

                                                                                                                                     
                                                                                                                        Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertumbuhan perekonomian di dalam suatu negara sangat berpengaruh terhadap kehidupan rakyat di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi di indonesia sekarang ini berbeda saat zaman orde baru. Saat Zaman orde baru pertumbuhan ekonomi mungkin lebih baik, karena pada zaman itu terdapat sedikit partai dibandingkan dengan zaman sekarang yang memiliki banyak partai. Akibat terlalu banyaknya jumlah partai yang ada, sehingga para investor asing tidak lagi menanam sahamnya di Indonesia, karena selalu dimintai untuk mendanai konfoi partai tersebut. Padahal saham asing sangat membantu pertumbuhan ekonomi negara. 


Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran sangat erat hubungannya. Salah Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran. Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara.

Rumusan Masalah

Selain inflasi, masalah utama dan mendasar yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu masalah dalam ketenagakerjaan di Indonesia seperti masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi.

BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor

Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor adalah Produk Nasional Neto dikurangi pajak tak langsung ditambah subsidi. Jumlah inilah yang diterima faktor produksi yang dimiliki penduduk suatu negara . Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor merupakan penjumlahan dari lima hal , yaitu :

a. Upah atau gaji yang diterima buruh atau karyawan
b. Pendapatan dari seseorang yang melakukan bisnis individu (bukan perusahaan)
c. Keuntungan perusahaan
d. Pendapatan bunga selisih dari perusahaan
e. Pendapatan sewa

Ekonomi Sederhana (Tertutup)

Dengan asumsi tidak adanya ekspor dan impor dan tidak ada pemerintah maka komponen permintaan agregat (aggregate demand) atau output sama dengan konsumsi (dengan notasi C) ditambah dengan investasi (dengan notasi I).

Y = C+I
Persamaan (1)

Seperti telah disebut diatas output, Y sama dengan income. Persamaan (1) diatas artinya bahwa output yang diproduksi oleh ekonomi sama dengan aggregate demand dimana aggregate demand ini terdiri dari konsumsi dan investasi. Output ini juga sama dengan income yang diterima oleh seorang pelaku ekonomi (misalnya pengusaha) dan digunakan sebagian untuk konsumsi dan sisanya akan digunakan untuk belanja barang modal guna melanjutkan proses produksi berikutnya, belanja ini dikategorikan sebagai investasi untuk memproduksi barang dan jasa selanjutnya. Dengan demikian income (output) dari sisi produsen digunakan untuk konsumsi (C) dan sisanya diinvestasikan (I). Dari sisi alokasi income atau konsumen maka income yang didapat akan digunakan sebagian besar untuk konsumsi dan sisanya akan ditabungkan (S), hal ini karena konsumen tidak mempunyai usaha sendiri seperti halnya dengan produsen sehingga formula (1) diatas dapat ditulis sebagai berikut                                                                                                
Y = C+S
Persamaan (2)

Bila kedua persamaan diatas digabung maka didapat

C + I = Y = C + S
Persamaan (3)

Persamaan sebela kiri adalah komponen aggregate demand atau output dan sebelah kanan adalah aloksi atau penggunaan income. Atau output yang diproduksi sama dengan output yang dijual dan sama dengan income yang diterima. Income yang diterima digunakan untuk konsumsi dan sisanya ditabung. Persamaan diatas akhirnya menjadi:
 I = S
Persamaan (4)

Saving sama dengan investasi, artinya sumber dana untuk investasi berasal dari tabungan. Dari sisi aggregate, konsumen atau private sektor tidak melakukan investasi sendiri terhadap uangnya yang berlebih tetapi pada umumnya akan menyimpan uangnya di Bank sebagai tabungan (S) dan bank akan menyalurkan dana tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan berupa kredit usaha atau investasi (I). Dari sisi individual saving yang dilakukan oleh konsumen tidak berarti akan langung dialoksikan kepada kegiatan produktif (productive investment), karena keterbatasan yang dimiliki oleh konsumen sehingga mereka memerlukan jasa perbankan untuk melakukan kegiatan tersebut.

2.    Model Anlalisis dengan Variabel Investasi dan Tabungan

Model Analisis dengan variabel investasi tabungan adalah pengeluaran yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi , atau dengan kata lain merupakan pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal .

Tujuan dari pelaksanaan model analisis dengan variabel investasi tabungan ini adalah mencari keuntungan di kemudian hari melalui pengoperasiaan mesin dan pabrik . Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
  • Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-sumber pembiayaannya.
  • Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pemerintah.
  • Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar.
  • Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.
Faktor – faktor yang mempengaruhi besar investasi anatara lain:
  • Tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga akan mempengaruhi keinginan untuk berinvestasi, dan sebaliknya.
  • Jumlah permintaan. Semakin besar jumlah permintaan konsumen terhadap barang dan jasa, keinginan untuk melakukan investasi juga semakin besar.
  • Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi juga akan meningkatkan keinginan untuk berinvestasi, karena teknologi yang maju akan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan jumlah keuntungan.
3.    Angka Pengganda

Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional.  Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi, maka  dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang disebut dengan  koefisien multiplier.

Proses multiplier

Adalah adanya perubahan pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun dari keseombangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi tersebut.


Rumus :
 


Contoh:
Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi (I) = 10, maka pendapatan keseimbangan sebesar 120. Apabila terdapat tambahan investasi sebesar 2, maka pendapatan sekarang adalah sebagai berikut:

Jawab:
∆Y  = K . ∆I
∆Y = 4 . 2 = 8
Ysekarang    = Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
Ysekarang    = 120 + 8 = 128 milyar rupiah

4.    Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi dan Pengangguran

Jumlah orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.

Inflasi adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.

Ada tiga jenis inflasi yaitu:
  1. inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
  2. inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
  3. inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).
Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekonomiannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.

Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjutnya tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.

Didasarkan pada fakta itulah A.W. Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran akan rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip. 

Kurva Philip

 

Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. 

Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).

Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005. Berdasarkan hasil pengamatan dengan data yang ada, maka kurva Phillips untuk Indonesia terlihat seperti gambar berikut : 

Kurva Phillips untuk Indonesia

 

A.W. Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agre-gat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka, pengangguran berkurang. 

Menggunakan pendekatan A.W.Phillips dengan menghubungkan antara pengangguran dengan tingkat inflasi untuk kasus Indonesia kurang tepat. Hal ini didasarkan pada hasil analisis tingkat pengangguran dan inflasi di Indonesia dari tahun 1980 hingga 2005, ternyata secara statistik maupun grafis tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan tingkat pengangguran. 

BAB III
CONTOH KASUS YANG SEDANG TERJADI

Inflasi dari BBM Turunkan Kesejahteraan 80% Rakyat

JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium sebesar 1.500 rupiah menjadi 6.000 rupiah per liter bisa menyulut tambahan inflasi 3,5 persen dari target inflasi 2012 sebesar 5,6 persen. Hal itu membuat potensi laju kenaikan harga dan jasa tahun ini mencapai 9,1 persen.

Pengamat ekonomi dari Universitas Atmajaya, Jakarta, Agystinus Prasetyantoko, memperkirakan jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM jenis premium dan solar hingga 1.500 rupiah, inflasi akan menyentuh angka 7-8 persen. Itu artinya, inflasi lebih besar dari pertumbuhan ekonomi tahun ini yang ditargetkan 6,5 persen.

"Dalam kondisi negative growth, daya beli masyarakat menurun, dan itu tentunya berimbas pada menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah," ujar dia, di Jakarta, Jumat (9/3). Skenario lain menyebutkan tambahan inflasi yang dipicu kenaikan BBM bisa mencapai 3,5 persen sehingga infalsi menjadi 9,1 persen.

Padahal, lanjut Prasetyantoko, daya beli masyarakat selama ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Produk domestik bruto (PDB) lebih dari 50 persen disumbang oleh konsumsi domestik. "Untuk itu, butuh mekanisme fiskal untuk mempertahankan daya beli masyarakat,"jelas dia.

Pengamat ekonomi, Yanuar Rizky, menambahkan kenaikan BBM tidak hanya memukul kelompok masyarakat bawah, tetapi juga kelompok menengah tengah. Bahkan, sekitar 90 persen masyarakat Indonesia akan menurun daya belinya. "Kalau kelompok masyarakat bawah yang masuk skema BLT (Bantuan Langsung Tunai), BBM naik atau tidak, mereka sudah terganggu daya belinya," ujar dia.

Yanuar mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesi saat ini cukup tinggi, sekitar 6,5 persen, dari target awal APBN 2012 sebesar 6,7 persen sebelum diturunkan menjadi 6,5 persen. Akan tetapi, kontibusi pertumbuhan bukan dari kegiatan ekonomi rakyat, melainkan dari sektor keuangan.

"Taruhlah kombinasi pelaku pasar modal dan perbankan 10 persen. Jadi sebetulnya 90 persen masyarakat rentan terkena dampak kenaikan BBM ini. Kalau 10 persen sisanya, mereka bisa hidup dari transakasi keuangan," tegas dia.

Ia mengingatkan pemerintah semestinya mencermati fakta bahwa kelompok masyarakat mampu yang lebih tahan dengan dampak inflasi dari kenaikan harga BBM sebenarnya sangat sedikit dibandingkan total penduduk 240 juta jiwa. "Yang jelas, dampak dari kenaikan harga BBM ini bakal menyebar kemana-mana", jelas Yanuar. 

Efisiensi Anggaran

Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Aris Yunanto, menilai pola yang terjadi di Indonesia selama ini adalah laju inflasi terdorong oleh pertumbuhan ekonomi. Namun, yang terjadi sekarang adalah inflasi terjadi lebih dahulu dibanding pertumbuhan.

Aris mengingatkan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM merupakan pelajaran bagi pengelolaan anggaran. Pertama, dalam perencanaan anggaran. Kedua, efisiensi belanja pemerintah. Ketiga, pemerintah harus mampu meningkatkan produksi minyak dan gas dan tengah terus meningkatnya kebutuhan BBM.

Bahkan, pemerintah kerap memberikan terminologi yang salah soal subsidi BBM. Faktanya, biaya produksi BBM di Indonesia lebih rendah dari harga jual sehingga tidak ada unsur subsidinya. Bahkan, harga premium 6.000 per liter sejatinya setara dengan harga minyak 104 dollar AS per barel.

Dengan demikian, tidak ada lagi subsidi negara. Aris juga menilai pemerintah tidak berkutik sehingga mengurangi hak rakyat mendapatkan fasilitas negara, namun memosisikan diri tak berdaya untuk menekan penambahan utang. Dalam APBN-P 2012, pembayaran utang pokok dan bunga utang mencapai total 170 triliun rupiah.

Menurut Yanuar, ancaman APBN yang kolaps jika tanpa menaikkan harga BBM, terjadi akibat desain kebijakan anggaran salah sejak awal. Pemerintah tidak memiliki manajemen risiko untuk mengatasi gejolak harga minyak dunia. Karena itu, sangat tidak adil kalau kesalahan pemerintah ini dibebankan pada rakyat. lex/nig/fan/WP

BAB IV
KESIMPULAN

Pertumbuhan ekonomi diperoleh dari hasil pendapatan nasional. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap golongan masyarakat dalam suatu negara yang dijual kepada orang lain disebut produk nasional. Apabila produk nasional dinilai dengan uang disebut pendapatan nasional. Produk nasional maupun pendapatan nasional perlu dihitung untuk mengetahui kemajuan ekonomi dalam suatu negara.

Produk nasional terdiri atas bermacam-macam produk yang jenisnya berbeda-beda. Tidak ada satuan alat ukur yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu, alat ukur yang paling mudah adalah harga. Dengan menilai setiap produk dengan harga, maka kita dapat mengetahui besarnya pendapatan nasional dalam suatu negara.

Salah satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran. Hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agregat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka tingkat pengangguran akan berkurang.


REFERENSI

  • http://alvinjunizar.blogspot.com/2011/04/analisis-pendapatan-nasional-untuk.html
  • http://dickysyuhada.blogspot.com/2011/05/analisis-pendapatan-nasional-untuk.html
  • http://threevia.wordpress.com/2011/04/17/organisasi-2-tugas-8/
  • http://botoykoma.blogspot.com/2011/05/analisis-pendapatan-nasional-untuk.html
  • http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/analisis-pendapatan-nasional-untuk-perekonomian-tertutup-sederhana-dan-pertumbuhan-ekonomi/
  • http://rizafirmansah.blogspot.com/2011/05/analisis-pendapatan-nasional-untuk.html
  • http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/85551

Minggu, 11 Maret 2012

Kejahatan di Angkutan Umum


Sekarang-sekarang ini berita di televisi marak dengan pemberitaan kejahatan. Kejahatan kerap terjadi terutama di kota-kota besar seperti di Jakarta dan sekitarnya. Kasus kejahatan sekarang ini yang sering terjadi adalah kejahatan di angkutan umum.  Kejahatan di angkutan umum diantaranya pemerkosaan, pembunuhan, pencopetan dll. Korban dari kejahatan tersebut kebanyakan wanita. Sering terjadinya kejahatan di angkutan umum menggambarkan wajah angkutan umum di Indonesia sangat buruk. Padahal angkutan umum sangat dibutuhkan oleh masyarakat, namun dengan adanya kejadian tersebut pengguna angkutan umum menjadi turun karena takut kejahatan itu akan menimpa dirinya.  Saya termasuk sebagai pengguna angkutan umum, hampir setiap hari saya menggunakan jasa angkutan umum. Ketika saya menggunakan angkutan umum sering ada rasa takut terjadi kejahatan di angkutan umum yang saya gunakan. Setiap saya ingin menaiki angkutan umum, saya memilih angkutan yang ramai penumpangnya dan penumpangnya dominan wanita. Selain itu saya juga mencari supir angkutan umum yang memakai seragam.
Untuk menanggulangi kasus ini sangat dibutuhkan peran dari pemerintah, dinas perhubungan dan anggota kepolisian. Pemerintah diwajibkan untuk membenahi angkutan umum di Indonesia dengan melakukan perbaikan manajemen angkutan umum dan melakukan perbaikan / peningkatan fasilitas terminal, menambah halte, dan mengevaluasi rute trayek apabila kinerja angkutan umum sudah dinilai buruk, terutama di daerah yang tidak ramai atau sepi dan rawan dari kejahatan. Dengan adanya perbaikan tersebut, semoga pelayanan angkutan umum menjadi jauh lebih baik lagi. Dan pengguna angkutan umum tidak perlu khawatir lagi untuk menggunakan jasa angkutan umum, sehingga akan merasa nyaman saat menggunakan angkutan umum. Kita sebagai pengguna angkutan umum juga harus berhati-hati apabila ingin menggunakan jasa angkutan umum.

Kamis, 08 Maret 2012

Penilaian Untuk Ibu Ira Phajar Lestari

Saya adalah mahasiswi Universitas Gunadarma. Dalam perkuliahan saya mengambil jurusan Sistem Informasi. Saat ini saya sudah tingkat dua atau semester empat dan berada di kelas 2KA01. Pergantian semester dalam perkuliahan dilakukan kurang lebih enam bulan sekali. Seiring dengan pergantian semester dosen yang mengajar saya di semester empat juga ikut diganti. Sehingga saya harus berkenalan dan beradaptasi dengan dosen baru. Perkuliahan saya di semester empat terbilang masih baru, sehingga dosen-dosen yang mengajar saya juga dosen baru dan belum mengetahui benar bagaimana cara mengajarnya, hanya ada beberapa dosen yang sama seperti semester sebelumnya.
Di semester 4 ini saya memiliki seorang dosen wanita yang mengajar mata kuliah Teori Organisasi Umum 2, yang bernama Ibu Ira Phajar Lestari. Kesan pertama saya bertemu Ibu Ira, saya sudah mengecewakan beliau. Karena pada waktu itu Bu Ira yang seharusnya mengajar di hari sabtu meminta mengganti hari lain karena berhalangan hadir pada hari sabtu. Hari itu adalah hari kamis, Bu Ira sudah menghubungi saya untuk memberitahukan kepada teman-teman sekelas bahwa beliau akan masuk kelas sebentar untuk memberikan tugas. Setelah mata kuliah Struktur Organisasi Data 2 selesai pada pukul 10.00 saya menghubungi Bu Ira, namun karena jarak waktu dengan mata kuliah Pendidikan Agama hanya sebentar sehingga Bu Ira akan masuk setelah mata kuliah Pendidikan Agama. Kami belajar mata kuliah Pendidikan Agama sampai dengan jam 12.30, disela-sela pelajaran Pendidikan Agama saya berhubungan dengan Bu Ira, Bu Ira mengatakan akan masuk kelas sebentar setelah Pendidikan Agama selesai. Saya sudah memeberitahukan kepada teman-teman kalau Bu Ira akan masuk sebentar untuk memberikan materi, namun karena mereka sudah lapar sebagian ada yang langsung pergi mencari makan dan saya juga pergi ke mushola. Ketika saya di mushola Bu ira menelpon saya dan kami ketemuan di gedung satu. Saat itu saya benar-benar merasa sangat tidak enak dengan Bu Ira karena beliau sudah menunggu lama, dan rela meninggalkan orang-orang yang mau konsultasi hanya untuk kelas 2KA01 tetapi ketika beliau masuk kelas ternyata kelasnya kosong sudah tidak ada mahasiswanya. Wajar kalau beliau marah, karena saya juga yang salah telah mengecewakan beliau. Maafkan saya dan juga teman-teman iya bu ira J.
Di minggu berikutnya ketika bu ira masuk kelas, beliau menjelaskan tugas-tugas yang diberikannya diminggu yang lalu. Pertama kali belajar dengan Bu Ira, menurut saya Bu Ira adalah seorang dosen yang cerdas, tegas, konsekuen, tepat waktu, jelas cara mengajarnya, dan juga baik. Selain itu Bu Ira juga asyik karena sering bercerita. Bu Ira mau membantu kita untuk menunjukkan softskill dalam diri kita. Jujur saja baru ini saya mendapatkan mata kuliah softkill yang ada presentasi, karena mata kuliah softskill sebelumnya hanya memberikan tugas berupa tulisan saja dan itu juga diperbolehkan untuk copy-paste blog orang lain namun dengan catatan mencantumkan URL blog yang kita lihat. Di dalam mata kuliah yang di ajarkan Bu Ira kami tidak diperbolehkan untuk copy-paste blog lain, beliau meminta kami untuk membuat tulisan sendiri tanpa ada copy-paste dari blog orang lain. Menurut saya sangat bagus cara pembelajaran dari Bu Ira tersebut, karena dengan cara demikian, dapat memberikan semangat belajar saya untuk berpikir yang lebih jauh dan dapat menambah wawasan saya. Ini adalah kesan pertama saya saat Bu Ira mengajar di kelas saya.

Rabu, 07 Maret 2012

Pengemis dan Pengamen

     Sekarang-sekarang ini mencari pekerjaan memang sangat sulit, hanya orang-orang yang memiliki skill yang bagus yang mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Terutama di daerah Ibukota Jakarta. Padatnya jumlah penduduk di Jakarta banyak orang-orang yang sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Karena sulitnya persaingan untuk masuk dunia kerja sebagian orang ada yang menjadi seorang pengemis atau pengamen. Bagi para penduduk di Jakarta mereka tidak asing lagi dengan seorang pengemis atau pengamen karena setiap hari mereka dapat bertemu dengan pengemis atau pengamen.
Pengemis dapat diartikan sebagai meminta kepada orang lain. Sebenarnya pekerjaan sebagai pengemis dapat di bilang kerja yang tidak halal. Banyak kita jumpai para pengemis yang memiliki fisik sehat dan mampu untuk bekerja, namun mereka hanya malas dan tidak mau berusaha untuk mencari pekerjaan yang layak selain menjadi pengemis.  Bahkan ada juga anak kecil yang sudah menjadi seorang pengemis. Biasanya anak kecil yang bekerja sebagai pengemis karena untuk membantu orang tuanya. Mereka melakukan pekerjaan itu karena faktor kehidupan perekonomian yang kurang mampu dari keluarga mereka. Sebenarnya ini sangat tidak adil karena anak dibawah umur tidak diperbolehkan untuk bekerja, seharusnya mereka meneruskan bangku sekolah agar kelak akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Selain pengemis kita juga sering menjumpai seorang pengamen. Pengamen adalah orang yang bernyanyi di tempat umum, angkutan umum, dll. Pengamen dapat dikatakan menjual suara dengan cara bernyanyi. Saya termasuk sebagai pengguna angkutan umum, setiap saya mau pergi ke kampus atau ke manapun saya sering menggunakan jasa angkutan umum. Ketika saya berada di angkutan umum, sering saya temui seorang pengamen, bahkan terkadang bisa sampai lebih dari 3 kali pengamen keluar-masuk di angkutan umum. Beberapa kali saya menemui seorang pengamen yang berbuat tidak sopan, ketika mereka meminta uang setelah bernyanyi mereka sering memaksa kepada penumpang untuk memberikannya uang. Dan apabila ada penumpang yang tidak memberikan mereka uang, mereka sering menjadi marah-marah bahkan terkadang mereka mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan. Perbuatan seperti ini sangat tidak terpuji karena tidak seharusnya mereka melakukan perbuatan yang menyakitkan orang lain. Apabila mereka ingin menjadi pengamen, sebaiknya mereka bernyanyi dengan baik dan sopan sehingga para penumpang yang ada di angkutan umum dapat menikmatinya.