Definisi Proposal
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara
sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal
adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau persetujuan pihak lain.
Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal
dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan
ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam
dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa
yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah,
proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan
dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk
“Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai
standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.
Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang
dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah
tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh
pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal
tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca,
sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal
yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :
1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si
penulis kepada pembacanya.
2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana
mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang
telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si
penulis dan juga si pembaca.
Jenis – jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi
3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu:
1. Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan
halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan
pengesahan permohonan.
2.
Isi
proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang
lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia
(susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
3. Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka,
lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi
atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi
syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.
Isi Propsal
Jenis dari
isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk
kompleks, dan yang sederhana meliputi:
·
Nama
kegiatan (judul),
·
Dasar
pemikiran,
·
Tujuan diadakannya
kegiatan,
·
Ruang
lingkup,
·
Waktu dan
tempat kegiatan,
·
Penyelenggara
(panitia),
·
Anggaran
biaya,
·
Penutup.
Ciri - ciri Proposal
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan
dilakukan
2.
Sebagai
pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3.
Berisikan
tujuan-tujuan, latar belakang acara
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran
pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya
acara
Bentuk - bentuk Proposal
·
Proposal
Rencana Kegiatan
·
Usaha
(Bisnis)
·
Organisasi
àPengurus dan Kepanitiaan
·
Proposal
Penelitian, Skripsi, Tesis, Magang
·
Proposal
Bantuan Dana (Sponsorship)
Unsur - unsur Proposal
- Dasar Pemikiran, berisi pokok-pokok pemikiran
akan perlunya melaksanakan kegiatan tertentu.
- Tujuan, menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan
yang akan
- Jenis Kegiatan, sama dengan bentuk/ nama
kegiatan. Juga bisa berupa rangkaian kegiatan
- Tema Kegiatan, berisi inti-inti kegiatan atau take
line kegiatan.
- Target/sasaran, peserta yang akan diikut sertakan
dlm kegiatan tersebut
Bagian – bagian Proposal
Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama yang diangkat dalam kegiatan
tersebut.
Dalam memilih dan menetapkan judul suatu penelitian, Mardalis (1999)
menyarankan tentang hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut :
1.
Judul
sebaiknya yang menarik minat peneliti
2.
Judul yang
dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti
3.
Judul
hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti
4.
Judul yang
dipilih hendaknya cukup data tersedia
Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain.Hal yang perlu
dipertimbangkan agar judul suatu usulan penelitian memenuhi syarat sebagai
judul yang tepat dan baik, yaitu :
a)
Judul
dalam ungkapan pernyataan, bukan pertanyaan.
b)
Cukup
jelas dan singkat serta tepat.
c)
Berisi
variabel-variabel yang akan diteliti.
d)
Judul
menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang dilakukan.
e)
Judul
tesebut harus tepat, logis dan cermat, bersifat indikatif dan informatif.
1.
Berisi
tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan
tersebut.
2.
Hubungan
kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).
3.
Point-point
pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah
dibahas sebelumnya.
Penelitian dilakukan untuk menjawab permasalahan. Dengan demikian maka
masalah atau latar belakang masalah merupakan penentu apakah suatu penelitian
layak dikerjakanatau tidak. Pada “latar belakang masalah” ditunjukkan
adanya masalah yang akan diteliti. Latar belakang ini harus ditampilkan
secara kuat, maka kita harus mengemukakan data dan fakta sebagai alasan dengan
mengurangi argumentasi pribadi sedikit mungkin. Pada latar belakang ini
peneliti harus dapat menjelaskan bahwa keinginan untuk meneliti masalah
tersebut timbul, karena peneliti melihat adanya kesenjangan atau jurang
perbedaan antara hal yang seharusnya atau idealnya dengan kenyataan yang
ditemui dilapangan. Pada latar belakang ini harus diketahui dengan jelas bahwa
masalah yang diajukan betul-betul dirasakan perlunya.Agar pada latar belakang
ini dapat diajukan argumentasi yang kuat serta didukung oleh fakta dan data,
maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ataupun studi pustaka. Pada
latar belakang berisi perumusan masalah, yang memuat penjelasan mengenai alasan
mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik,
penting, dan perlu diteliti. Selain itu juga diuraikan kedudukan masalah yang
akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas. Direktorat Pembinaan
Akademik dan Kemahasiswaan (2002) menyatakan bahwa pada perumusan masalah yang
mencakup latar belakang tentang alasan mengangkat masalah tersebut dan ada
penjelasan tentang makna paling penting serta menariknya masalah tersebut untuk
dipahami.
1.
Tujuan
yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).
2.
Tentukan
juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut
(atau lebih kenal dengan peserta).
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan
dilaksanakan kegiatan tersebut.
Landasan teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh
mahasiswa sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah peneliian dan untuk
merumuskan hipotesis. Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model
matematis, atau persamaan-persamaan yanglangsung berkaitan dengan bidang ilmu
yang diteliti.
Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori
atau tinjauan pustaka, dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Nasution (2003) menjabarkan
tentang hipotesis, sebagai berikut :
1)
Suatu
hipotesisdapat berkembang menjadi suatu teori,
2)
Hipotesis
diturunkan dari teori,
3)
Hipotesis
berfungsi untuk :
a.
menguji
kebenaran suatu teori,
b.
memberi
ide untuk mengembangkan suatu teori.
c.
memperluas
pengetahuan kita mengenai gejala-gejala yang kita pelajari,
4)
Hipotesis
merupakan pernyataan yang bersifat sementara tentang suatu hal,
5)
Petunjuk
umum pembuatan hipotesis:
a.
harus
bertalian dengan teori tertentu,
b.
harus
dapat diuji berdasarkan data empiris, dan harus bersifat spesifik,
c.
harus
dikaitkan dengan teknik penelitian yang ada untuk mentesnya.
Singarimbun dan Effendi (1989) memberi penjelasan bahwa suatu hipotesis
selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua
variabel atau lebih. Arikunto (2002) menjelaskan tentang hipotesis sebagai
berikut:
i.
Penelitian
yang tidak memerlukan hipotesis adalah penelitian eksploratif, survei, dan
penelitian development.
ii.
Penelitian
yang memerlukan hipotesis adalah menghitung banyaknya sesuatu (magnitude),
tentang perbedaan (differencies), dan hubungan (relationship),
iii.
Hipotesis
kerja / hipotesis alternatif menunjukkan hubungan antara variabel X dan Y.
contoh : (i) jika ……. maka ……..,(ii) ada pengaruh …………… terhadap …………,
iv.
Hipotesis
nol (nullhypothesis, hipotesis statistik) menyatakan tidak adanya perbedaan
antara dua variabel,atau tidak adanya pengaruh variabel X tehadap variabel Y.
contoh : (i) tidak ada perbedaan antara …………. dengan ……………, (ii) tidak ada
pengaruh ………..terhadap …….
ü Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon
dukungan bagi semua pihak.
ü Ditutup dengan lembar pengesahan proposal .
ü Terakhir, diikuti dengan lampiran.
Sumber :