Pages

Selasa, 09 Oktober 2012

Ragam Bahasa


Ragam bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaian yang bebeda-beda, menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan serta menurut medium pembicara.
Berikut ini merupakan hal –hal yang menyebabkan terjadinya perbedaan ragam bahasa, yaitu :
  • Perbedaan wilayah, setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda seperti wilayah Jawa dan Kalimantan dan beberapa wilayah Indonesia lainnya.
  • Perbedaan demografi, setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung menggunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.
  • Perbedaan adat istiadat, setiap daerah mempunyai kebiasaan dan bahasa nenek moyang sendiri - sendiri dan berbeda - beda. Sebagai contoh ilustrasi berikut akan menggambarkan contoh simple adanya keragaman bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari – hari, yaitu ketika kita ke pasar para penjual di pasar tersebut berasal dari berbagai macam daerah, seperti Jawa, Batak, Jakarta, Papua dll. Cara mereka berbicara sangat berbeda dialeknya. Meskipun berbeda bahasa,  mereka semua saling mengerti satu sama yang lainnya dan saling menghormati.
Ragam bahasa berdasarkan media/sarana
  1. Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Contoh dari bahasa lisan “Jangan Parkir Disini”.
  1. Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Contoh dari bahasa tulis “Dilarang Parkir Di Tempat Ini”.

Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
  1. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan /b/ pada posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, dll.
  1. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya bawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
  1. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Ragam bahasa menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi / perdagangan, olahraga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata / peristilahan / ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya Masjid, Gereja, Vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang Agama. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan.

Referensi






Bahasa Indonesia


Pengertian Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat kecap manusia. Bahasa dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dalam menyampaikan isi pikiran, gagasan, ide, konsep, dan perasaan kita.

Ciri– ciri Bahasa
Ciri – ciri dari bahasa yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat kecap manusia.

Fungsi Bahasa
Bahasa memiliki banyak fungsi diantaranya :
  • digunakan untuk  menyatakan ekspresi diri, mengungkapkan isi dari perasaan seseorang
  •  digunakan sebagai alat komunikasi
  • digunakan untuk berintegrasi atau penyatuan dan adaptasi sosial
  • sebagai alat komunikasi kontrol sosial

Fungsi bahasa dilihat dari sudut penutur, pendengar, topic, kode dan amanat pembicaraan, yaitu :
  • Fungsi Personal atau Pribadi, bahasa dapat berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyatakan sikap melalui yang kita ungkapkan dengan memperlihatkan emosi kita sewaktu mengungkapkannya, apakah kita marah, sedih, ataupun gembira.
  • Fungsi Direktif, fungsi direktif dalam bahasa bertujuan untuk mengatur tingkah laku pendengar, dan membuat si pendengar melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang kita inginkan.
  • Fungsi Fatik, bahasa berfungsi untuk menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan persahabatan, dan rasa solidaritas antara pembicara dengan pendengar. Contohnya seperti ungkapan-ungkapan pada waktu pamit, berjumpa, termasuk menanyakan keadaan seseorang, dan ungkapan ini akan mempunyai makna jika disertai dengan unsur paralinguistik seperti, senyuman, gerak-gerik tangan, kedipan mata, atau gelengan kepala.
  • Fungsi Referensial, bahasa sebagai fungsi diferensial maksudnya adalah untuk membicarakan sebuah objek atau peristiwa-peristiwa yang ada dalam budaya pada umumnya. Fungsi referensial inilah yang melahirkan paham tradisional bahwa bahasa merupakan sebuah alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, ide, dan perasaan kita tentang dunia di sekelilingnya.
  • Fungsi Metalingual atau Metalinguistik, pada umumnya bahasa digunakan untuk membicarakan masalah politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Namun dalam fungsi bahasa sebagai metalingual atau metalinguistik, bahasa berfungsi untuk membicarakan bahasa itu sendiri. Hal ini dapat kita lihat dalam proses pembelajaran bahasa dimana, kaidah dan makna suatu bahasa juga dijelaskan dengan menggunakan bahasa.
  • Fungsi Imajinatif, bahasa selain untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang sebenarnya juga dapat digunakan  untuk mengungkapkan sesuatu yang bersifat imajinasi atau khayalan kita sendiri seperti puisi, cerita, atau dongeng. Biasanya digunakan sebagai suatu karya seni baik untuk kesenangan pribadi maupun pendengar.

Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia. Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.

Sejarah Bahasa Indonesia
Tahun 1901
Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia (sebagaiHindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
Tahun 1908
Pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat).
Tahun 1917
Taman Bacaan Rakyat diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
Tanggal 16 Juni 1927
Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
Tanggal 28 Oktober 1928
Secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
Tahun 1933
Berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
Tahun 1936
Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
Tanggal 25-28 Juni 1938
Dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
Tanggal 18 Agustus 1945
Ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
Tanggal 19 Maret 1947
Diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
Tanggal 16 Agustus 1972
H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
Tanggal 31 Agustus 1972
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
Tanggal 21-26 November 1983
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
Tanggal 26-30 Oktober 1998
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.

Distribusi Geografis Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia dituturkan di seluruh Indonesia, walaupun lebih banyak digunakan di area perkotaan (seperti di Jakarta dengan dialek Betawi serta logat Betawi).Penggunaan bahasa di daerah biasanya lebih resmi, dan seringkali terselip dialek dan logat di daerah bahasa Indonesia itu dituturkan. Untuk berkomunikasi dengan sesama orang sedaerah kadang bahasa daerahlah yang digunakan sebagai pengganti untuk bahasa Indonesia.
Kedudukan Bahasa Indonesia
1.           Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional :
·         Bahasa Indonesia sebagai kebanggaan bangsa. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial dan budaya Indonesia, yang telah menjadi dasar kebanggaan terhadap bangsa Indonesia itu sendiri. Bahasa Indonesia haruslah kita pelihara dan kita bina agar tetap menjadi lambang kebanggaan kita terhadap bangsa ini.
·         Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional.Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat Indonesia membina dan mengembangkan bahasa Indonesia dibandingkan dengan unsur-unsur bahasa yang lain.
·         Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar warga, antar budaya, antar daerah.Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau mempunyai kebudayaan masing-masing begitu juga dengan aneka ragam bahsa tiap daerahnya. Namun perbedaan itu tidak menjadi hambatan bagi masyarakat Indonesia untuk saling berkomunikasi antar daerah, karena bahasa Indonesia telah menjadi bahasa penghubung bagi warga Indonesia.
2.           Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara:
·         Sebagai bahasa resmi kenegaraan. Bahasa Indonesaia digunakan dalam berbagai acara kenegaraan, peristiwa, upacara bendera, pidato kepresidenan, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, serta untuk penulisan dokumen, surat pemerintah dan sebagainya.
·         Bahasa sebagai pengantar dalam dunia pendidikan. Bahasa Indonesia digunakan sebagai media untuk berkomunikasi dalam dunia pendidikan, mulai dari tamn kanak-kanak sampai ke perguruan tinggi.
·         Sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
·         Sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Referensi :



Sabtu, 05 Mei 2012

Lubang Resapan Biopori


Biopori merupakan metode penyerapan air yang bertujuan mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya serap air pada tanah. Dengan membuat biopori, tanah akan membentuk lahan resapan sehingga air hujan tidak tergenang namunterserap dengan semestinya. Dengan bantuan flora dan fauna kasat mata dalam tanah.
Lubang resapan biopori memiliki banyak tujuan. Meskipun tinggal di daerah yang jarang penduduk tetap dapat dilakukan untuk mengadaptasikan tanah sekitar menjadi lebih baik daya serapnya. Selain peresapan air, tujuan biopori lainnya adalah menambah air tanah, membuat kompos alami, dan mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit. Lalu mengurangi air hujan terbuang percuma ke laut, resiko banjir dan mencegah erosi tanah dan bencana longsor. Pembuatan lubang resapan biopori tidak hanya pada disekitar rumah dan kantor, dapat juga disekeliling pohon, tanah kosong antar tanaman atau batas taman.
Di dalam pembuatan lubang resapan biopori kita harus membutuhkan kesabaran dan tenaga. Berikut ini adalah cara membuat lubang resapan biopori :
  1. Gali lubang berbentuk silindris pada permukaan tanah dengan diameter 10-30 cm sedalam 100 cm. 
  2. Pada mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen lalu tutup dengan loster agar tidak ada yang terperosok.
  3. Isi lubang dengan sampah organik non kimia kedalam lubang. 
  4. Buat banyaknya lubang berdasarkan besar kecilnya hujan yang ada di sekitar anda dengan rumus intensitas hujan (mm/jam) * luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter/jam). 

Macam-macam Tahun Baru di Dunia


ü   Dalam kalender Bahai
   Tahun baru jatuh pada tanggal 21 Maret yang disebut Naw Ruz.

ü   Rosh Hasanah
   Merupakan perayaan tahun baru bagi umat Yahudi. Hari tersebut jatuh sebelum tanggal 5 September pada kalender Gregorian.

ü   Tahun Baru Thailand
    Dirayakan mulai tanggal 13 April hingga 15 April dengan upacara penyiraman air.

ü   Tahun Baru Vietnam
    Disebut Tet Nguyen Dan, dirayakan pada hari yang sama dengan Imlek.

ü   Tahun Baru Jepang
    Tahun Baru di Jepang dirayakan tanggal 1 Januari dan berlangsung hingga tanggal 3 Januari.

Macam-macam Tahun Baru di Indonesia


Tahun baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari, karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian sama seperti mayoritas negara-negara di dunia. Kalender Gregorian merupakan modifikasi dari Kalender Julian. Yang pertama kali mengusulkan untuk menggunakan Kalender Gregorian adalah doctor Aloysius lilius dari Napoli, Italia dan disetujui Paus Gregorius XIII pada 24 Februari 1582. Penanggalan kalender ini berdasarkan tahun masehi. Awal tahun Masehi merujuk kepada tahun yang dianggap sebagai tahun kelahiran Nabi Isa Al-Masih kerena itu kalender ini dinamakan Masihiyah. Di Indonesia selain tahun Masehi yang digunakan secara resmi, secara tidak resmi masyarakat juga mengenal Tahun Baru Hijriyah atau Tahun Jawa, Tahun Baru Imlek atau tahun Tionghoa dan Tahun Baru Saka.

Tahun Baru Muharram                  
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Di kebanyakan negara-negara yang berpendudukan mayoritas Islam, Kalender Hiriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Hijriyah menggunakan sistem kalender lunar (komariyah).

Kalender Jawa
Sebuah kalender yang merupakan perpaduan antara budaya Islam budaya Hindu-Budha Jawa bahkan juga terdapat sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua, yaitu siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pecan pancawara ang yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa dalam kerangka Negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Matarm menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.

Imlek atau Kalender Tionghoa
Imlek atau Kalender Tionghoa adalah kalender lunisolar yang dibentuk dengan menggabungkan kalender bulan dan kalender matahari. Tahun baru Imlek jatuh pada malam bulan baru pada musim dingin (antara akhir Januari hingga awal Februari). Kalender Tionghoa memiliki aturan yang sedikit berbeda dengan kalender umum, seperti perhitungan bulan adalah rotasi bulan pada bumi. Berarti hari pertama setiap bulan dimulai dari tengah malam hari bulan muda astronomi.

Tahun Baru Saka
Kalender Saka adalah sebuah kalender yang berasala dari India. Kalender ini merupakan penanggalan syamsiyah-kamariah (candra-surya) atau kalender lunisolar. Berhubung bulan-bulan dalam kalender Saka hanya terdiri dari 30 hari, maka tahun baru harus disesuaikan setiap tahunnya untuk mengiringi daur perputaran matahri. Kalender Saka berawal pada tahun 78 Masehi dan juga disebut sebagai penanggalan Saliwahan (salivahana). Kata saliwahana adalah seorang raja ternama dari India bagian selatan, mengalahkan kaum Saka. Tetapi sumber lain menyebutkan bahwa mereka dikalahkan oleh Wikramaditya (Vikramaditya). Wikramaditya adalah seorang musuh atau saingan Saliwahana, beliau berasal dari India bagian utara. 

Tips Liburan Bersama Sahabat


  • Pastikan teman berlibur sudah anda kenal dengan baik, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
  • Sebelum berangkat, bicarakan kondisi lokasi dan fasilitas liburan beserta biaya yang harus dikeluarkan, untuk menghindari konflik dan rasa tidak enak antar sesama teman.
  • Jangan terlalu banyak membawa barang, bawalah barang yang secukupnya.
  • Hindari membawa uang dan perhiasan yang berlebihan.
  • Selama liburan diharapkan tetap menjaga dan merawat tempat anda berlibur.

Bawang Putih Untuk Mencegah Kanker


Siapa yang dapat menyangka bahwa bawang putih memiliki manfaat sebagai obat kanker, terutama kanser otak. Bawang putih memiliki tiga senyawa organo-sulfur murni yang efektifmematikan sel-sel kanker.
Selain itu, bahan yang populer sebagai bumbu dapur ini ternyata dapat membentuk reactive-oxygen-species (ROS) di dalam sel-sel kanker, sehingga sel-sel kanker lebih mudah diusir. Kelebihan lain dari bawang putih, bersifat alamiah senyawa organo-sulfur yang terkandung dalam bawang putih lebih mudah beradaptasi dalam tubuh manusia, dibandingkan obat sintetis atau buatan.
Untuk mencegah penyakit kanker, sebaiknya bawang putih dikonsumsi dan diolah secara benar. Caranya, setelah bawang putih pikpas dan dipotong, biarkan dahulu selama 15 menit sebelum dimasak atau dimakan. Waktu tersebut diperlukan oleh bawang putih untuk melepaskan enzim alinase, yaitu enzim yang memproduksi senyawa organo-sulfur yang ampuh mengusir sel kanker.